Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

KH. Ma'ruf Amin cicit Syaikh Nawawi Al-Bantani, Mufti Masjidilharam yang berguru di Purwakarta dan melahirkan Ulama Besar Purwakarta

Purwakarta Online - Sangat jarang ada tokoh yang sangat mumpuni seperti Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin. Seorang ulama yang juga berkiprah sebagai politisi, akademisi, profesional serta negarawan yang disegani. Di organisasi Islam terbesar di dunia yaitu Nahdlatul Ulama, Beliau saat ini memangku tugas sebagai Rais 'Aam Syuriah PBNU, sebuah tanggung jawab yang maha dahsyat yang tidak mungkin dipangku oleh sembarang ulama.
KH. Ma'ruf Amin (kiri). Sumber: industry.co.id

KH. Ma'ruf Amin juga saat ini menjabat sebagai Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI), dalam bidang politik Beliau pada tahun 1998 adalah Ketua Tim 5 (Lima) yang ditugaskan oleh PBNU untuk menampung aspirasi warga Nahdltul Ulama, menjelang pendeklarasian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Beberapa karir pekerjaan, akademik, sosial, politik dan pemerintahan diantaranya adalah :
  • Guru Sekolah-sekolah di Jakarta Utara (1964-1970
  • Pendakwah (1964)
  • Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama (Unnu), Jakarta (1968)
  • Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad (1976)
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (kehidupan beragama) (2007–2010)
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010–2014)
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Utusan Golongan (1971-1973)
  • Ketua Fraksi Utusan Golongan DPRD DKI Jakarta
  • Anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1973-1977)
  • Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD DKI Jakarta
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1977-1982)
  • Pimpinan Komisi A dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
  • Anggota MPR RI dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1997-1999)
  • Anggota MPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota DPR RI dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999-2004)
  • Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota Panitia Anggaran DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999)
  • Ketua Ansor, Jakarta (1964-1966)
  • Ketua Front Pemuda (1964-1967)
  • Ketua NU, Jakarta (1966-1970)
  • Wakil Ketua Wilayah NU, Jakarta (1968-1976)
  • Anggota Koordinator Da'wah (Kodi), Jakarta (1970-1972)
  • Anggota Bazis (Badan amil zakat, infaq, dan shadaqah), Jakarta (1971-1977)
  • Ketua Dewan Fraksi PPP (1973-1977)
  • Anggota Pengurus Lembaga Da'wah PBNU, Jakarta (1977-1989)
  • Ketua Umum Yayasan Syekh Nawawi Al Bantani (1987)
  • Katib Aam Syuriah PBNU (1989-1994)
  • Anggota MUI Pusat (1990)
  • Rois Syuriah PBNU (1994-1998)
  • Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat (1996)
  • Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) (1996)
  • Ketua Dewan Syuro PKB (1998)
  • Mustasyar PBNU (1998)
  • Anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia (1999)
  • Ketua Komisi Fatwa MUI (2001-2007)
  • Mustasyar PKB (2002-2007)
  • Ketua Harian Dewan Syariah Nasional MUI (2004-2010)
  • Ketua MUI (2007-2010)
KH. Ma'ruf Amin lahir di Tangerang, pada tanggal 11 Maret 1943. Merupakan cicit dari Syaikh Nawawi Al-Bantani, seorang mufti Masjidilharam di Makkah Al-Mukaromah, yang berasal dari Banten. Namun sebelum berguru dan mengajar di Mekkah, Imam Nawawi berguru kepada Syaikh Baing Yusuf di Purwakarta. 

Syaikh Nawawi pula yang kemudian melahirkan ulama besar dari Purwakarta, yaitu Mama Sempur, Plered (KH. Tubagus Bakri As-Sampuri). Mama Sempur adalah guru dari Mama 'Izzudin, pendiri Pondok Pesantren Cipulus atau terkenal dengan nama Mama Cipulus, Wanayasa Purwakarta. Guru sekaligus Bapak Mertua dari Abah Cipulus (KH. Adang Badrudin).
Mama 'Izzudin Cipulus. Sumber: wikipedia.id

Syaikh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani
Selain Mama Sempur, Syaikh Nawawi juga melahirkan banyak ulama besar dunia, termasuk ulama-ulama Nusantara, beberapa ulama besar tersebut diantaranya:
  • Syaikh Kholil Bangkalan, Madura
  • Syekh Muhammad Mahfudz at-Tarmasi
  • Syekh Arsyad Thawil al-Bantani (Pejuang Geger Cilegon 1888 dan Penyebar Islam di Sulawesi Utara)
  • Syekh Abu al-Faidh Abdus Sattar bin Abdul Wahhab ad-Dahlawi, Delhi, India (Pengajar di Masjidil Haram)
  • Sayyid Ali bin Ali al-Habsy (Pengajar di Masjidil Haram)
  • Syekh Muhammad Zainuddin bin Badawi as-Sumbawi, Sumbawa, NTB
  • Syekh Abdul Qadir bin Mustafa al-Fathani, Pattani, Thailand
  • K.H. Saleh Darat as-Samarani
  • K.H. Hasyim Asyari, Jombang (Pendiri Nahdlatul Ulama)
  • K.H. Ahmad Dahlan, Yogyakarta (Pendiri Muhammadiyah)
  • K.H. Hasan Genggong (Pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong)
  • K.H. Mas Abdurahman (Pendiri Mathla'ul Anwar)
  • Haji Abdul Karim Amrullah, Sumatera Barat
  • K.H. Thahir Jamaluddin, Singapura
  • K.H. Dawud, Perak, Malaysia
Syaikh Nawawi lahir di Tanara, Banten, pada tahun 1230 H atau 1815 Masehi, dengan nama Muhammad Nawawi bin 'Umar bin 'Arabi al-Bantani. Merupakan keturunan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Oleh karena itu Syaikh Nawawi memiliki nasab yang terhubung sampai ke Rosulullah SAW.
Syaikh Nawawi Al-Bantani. Sumber: wikipedia.id
Berikut adalah silsilah Syekh Nawawi al-Bantani sampai kepada Rasulullah SAW :
  • Syekh Nawawi al-Bantani bin
  • Syekh Umar al-Bantani bin
  • Syekh Arabi al-Bantani bin
  • Syekh Ali al-Bantani bin
  • Syekh Jamad al-Bantani bin
  • Syekh Janta al-Bantani bin
  • Syekh Masbuqil al-Bantani bin
  • Syekh Maskun al-Bantani bin
  • Syekh Masnun al-Bantani bin
  • Syekh Maswi al-Bantani bin
  • Syekh Tajul Arsy al-Bantani (Pangeran Sunyararas) bin
  • Sultan Maulana Hasanuddin bin
  • Sultan Syarif Hidayatullah bin
  • Syarif Abdullah Umdatuddin Azmatkhan bin
  • Sayyid Ali Nurul Alam Azmatkhan bin
  • Sayyid Jamaluddin Akbar Azmatkhan al-Husaini (Syekh Jumadil Kubro) bin
  • Sayyid Ahmad Jalal Syah Azmatkhan bin
  • Sayyid Abdullah Azmatkhan bin
  • Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin
  • Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadramaut) bin
  • Sayyid Muhammad Shahib Mirbath (Hadramaut) bin
  • Sayyid Ali Khali' Qasam bin
  • Sayyid Alawi ats-Tsani bin
  • Sayyid Muhammad Sohibus Saumi'ah bin
  • Sayyid Alawi Awwal bin
  • Sayyid al-Imam 'Ubaidillah bin
  • Sayyid Ahmad al-Muhajir bin
  • Sayyid 'Isa Naqib ar-Rumi bin
  • Sayyid Muhammad an-Naqib bin
  • Sayyid al-Imam Ali Uradhi bin
  • Sayyidina Ja'far ash-Shadiq bin
  • Sayyidina Muhammad al-Baqir bin
  • Sayyidina Ali Zainal Abidin bin
  • Sayyidina Husain bin
  • Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah az-Zahra binti
  • Sayyidina Muhammad SAW.
Itulah beberapa hal mengenai KH. Ma'ruf Amin beserta nasabnya. Menjadi tidak mengejutkan apabila saat ini, Beliau dipilih menjadi Calon Wakil Presiden, karena keilmuan dan pengalaman yang luas dalam berbagai bidang kemasyarakatan, agama dan pemerintahan menjadikan KH. Ma'ruf Amin sebagai tokoh yang luar biasa kompeten untuk memimpin negeri ini. Wallhu'alam Bisshawaaab...
(enjs)
_____________________________
* dari berbagai sumber